Minggu, 11 September 2016

Sukses Menjaga Hafalan

Oleh : Widyowati *)

Pada hakekatnya semua orang ingin mudah dalam menghafal dan memiliki kemampuan hafalan yang kuat. Hafalan merupakan salah satu cara yang banyak ditempuh seseorang untuk mempermudah pemahaman. Untuk kalangan siswa, hafalan merupakan kewajiban yang harus dipenuhi, terlebih untuk kalangan santri. Bagi santri, hafalan merupakan kewajiban yang memiliki kedudukan tertinggi ketiga yang wajib dipenuhi setelah sholat dan taat kepada kyai. Hafalan merupakan materi urgen yang dapat mengantarkan seseorang menuju kesuksesan.

Hafalan tidak hanya diperuntukan bagi siswa ataupun santri saja. Orang yang sudah tidak menempuh jenjang pendidikan pun tidak bisa terlepas dari hafalan. Contoh kecilnya adalah, ketika seorang perempuan ingin membeli berbelanja di pasar, tentu ia akan merencanakan dan menghafal dulu apa saja yang akan dibelinya itu, secara berurutan. Disadari atau tidak, mereka telah melakukan proses menghafal meskipun dalam tahap yang sangat sederhana.

Untuk mempermudah menghafal, biasanya seseorang menempuh usaha yang berbeda – beda. Seseorang selalu berpikir, apa sajakah usaha yang harus ditempuh agar dapat mempermudah dalam menghafal. Berikut ini beberapa cara yang bisa dicoba untuk mempermudah seseorang dalam menghafal.

Pertama, kesungguhan. Syarat seseorang untuk hafal yang pertama adalah kesungguhan.Tanpa kesungguhan seseorang tidak akan hafal apa yang ingin dihafal karena kesungguhan berhubungan dangan niat. Jika seseorang tidak mempunyai niat di awal, maka sia-sia apa yang dikerjakannya. Seperti yang disabdakan oleh Nabi Muhammad SAW “Sesungguhnya segala sesuatu harus disertai dengan niat”.

Kedua, konsisten dan berkelanjutan. Jika seseorang ingin hafal apa yang ingin dihafalkan, maka harus dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan. Semua kesuksesan tidak ada yang didapat secara instan. Kesuksesan membutuhkan proses yang tidak mudah. Ada kalanya seseorang melakukan hafalan dengan cara membaca secara berulang-ulang baru bisa hafal. Ada yang membaca baru tiga kali sudah bisa hafal. Tetapi, tidak menutup kemungkinan ada juga yang hanya membaca sekali sudah hafal. Namun, secara implisit, jika seseorang ingin benar-benar hafal harus dilakukan secara langgeng.

Ketiga, shalat malam. Menurut sebagian besar ulama shalat malam dapat membuka dan melancarkan pikiran. Dengan terbukanya pikiran, seseorang dapat dengan mudah hafal apa yang ingin dihafal. Selain itu shalat malam juga dapat memupuk ketaatan kepada Allah.

Keempat, membaca al-Qur’an. Membaca al-Qur’an adalah termasuk salah satu cara memperlancar hafalan. Salah seorang ulama pernah berkata yang artinya, ”Tiada sesuatu yang lebih bisa menguatkan hafalan, kecuali membaca al-Qur’an dengan melihat tulisannya. Membaca Al-Qur’an dengan melihat (tidak hafalan) adalah lebih utama”. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW, yang artinya "Ibadah yang paling utama dari umatku adalah membaca al-Qur’an dengan melihatnya”.

Kelima, puasa. Puasa merupakan rukun Islam keempat yang harus dijalankan oleh seorang muslim. Selain sebagai sarana taat kepada Allah, puasa juga dapat melancarkan pikiran seseorang untuk memudahkan dalam menghafal dan mempermudah masuknya ilmu pada otak manusia.

Keenam, berdo’a. Berdo’a merupakan sarana atau metode untuk meminta kepada Allah. Jika seseorang ingin mudah menghafal, berdo’alah kepada Allah untuk dibukakan dan dilancarkan pikirannya. Kemudian perbanyaklah membaca shalawat kepada nabi karena shalawat adalah dzikir untuk seluruh alam.

Ketujuh, menjahui maksiat. Ini sesuai dengan syi’ir Syekh al-Zarnuji dalam kitab Ta’limul Muta’alim, “Hafalan adalah pemberian dari Tuhan. Sedang pemberian Tuhan tidak diberikan kepada orang bermaksiat. Jadi menjahui maksiat adalah salah satu cara yang dapat ditempuh untuk mempermudah hafalan”.

Selain tujuh cara di atas, juga terdapat beberapa cara lebih efektif dan praktis yang dapat mempermudah menghafal. Seperti yang terdapat dalam kitab Ta’limul Muta’alim disebutkan ada beberapa hal yang bsia membantu hafalan, yaitu melanggengkan bersiwak, minum madu, makan kandar (hanya terdapat di Turki) yang dicampur dengan gula dan makan anggur merah kering sebanyak 21 biji setiap hari.

Setelah seseorang hafal, hal yang paling ditakuti adalah lupa. Setelah berusaha keras untuk menghafal ternyata banyak yang sia-sia hanya karena lupa. Dari berbagai referensi yang pernha ada, ada beberapa cara yang dapat dilakukan ntuk menghindari lupa. Beberapa cara tersebut antara lain adalah tidak makan ketumbar dalam porsi yang banyak, tidak makan apel masam, tidak membaca tulisan pada nisan, tidak berjalan beriring-iringan dengan onta, dan tidak membuang ketombe yang masih hidup ke tanah.

Dari uraian artikel di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa untuk mempermudah hafalan dapat dilakukan dengan banyak cara. Tentu saja yang palings ederhana adalah belajar yang diiringi  kesungguhan, konsisten dan berkelanjutan, shalat malam, membaca al-Qur’an, puasa, berdo’a, dan menjahui maksiat. Apa yang diuraikan penulis ini adalah beberapa hal positif yang bisa menjadi kunci sukses pencari dan penjaga hafalan.

*) Penulis adalah siswa kelas XI MA Unggulan Ulumiyyah Kebonharjo, peserta kelas menulis Al-Ittihad.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar