Sabtu, 26 November 2016

Lima Landasan Kepemimpinan Amanah

Oleh: Novita Sari *)

Setiap insan pastinya memiliki prinsip hidup yang berbeda- beda untuk menggapai hal yang diinginkannya. Dalam kehidupan ini, banyak orang yang tanpa sadar telah menjadi seorang pemimpin. Pemimpin tidak harus mereka yang menempati jabatan Presiden, Bupati, atau pun Gubernur. Contoh kecil yang dapat kita saksikan antara lain, pemimpin dalam organisasi sekolah, pemimpin dalam sebuah perkantoran,dan masih banyak lagi.

Namun menjadi seorang pemimpin tidak semudah seperti yang dipikirkan. Menjadi pemimpin haru memiliki bekal. Berikut beberapa hal yang bisa menjadi bekal bagi seseorang agar bisa menjadi pemimpin yang amanah.
.                  
Pertama, berani dan teguh hatinya. Seorang pemimpin harus berani bertindak dan mengambil keputusan dengan benar dan bijaksana. Juga harus teguh hatinya, jangan mudah berputus asa atau menyerah untuk menggapai tujuan.

Kedua, tidak egois.  Jika seorang pemimpin bersikap egois, maka akan berantakan apapun yang dipimpinnya. Karena sikap keegoisan pemimpin akan membuat anggota dan masyarakat di bawahnya merasa tidak nyaman. Bisa jadi seorang pemimpin hanya memikirkan dirinya sendiri, seolah tidak memerlukan anggota dan masyarakat.

Ketiga, rela berkorban dan mengayomi. Seorang pemimpin harus memiliki hal ini pada dirinya. Ia harus rela berkorban baik kekuatan atau pun hartanya untuk rakyat serta anggotanya. Dan ia harus mampu mengayomi masyarakatnya. Membuat masyarakat merasa damai, tentram, dan nyaman dibawah pimpinannya.

Keempat, bertanggung jawab. Pemimpin yang baik adalah seseorang yang bertanggungjawab atas apa yang telah diputuskan, yang telah diucapkan dan hal apa pun yang telah dipertimbangkan untuk dilakukan.

Kelima, adil. Sikap adil seorang pemimpin pastinya dibutuhkan oleh anggota dan masyarakat yang dipimpinnya.  Pemimpin harus bersikap adil dalam mengemban tugasnya, serta tidak membeda–bedakan masyarakat dan anggotanya. Sehingga tidak ada rasa pilih kasih baik anggota ataupun masyarakat.

Mungkin lima hal tersebut tidak sepenuhnya menjadi landasan untuk seseorang menjadi pemimpin. Yang pasti seorang pemimpin harus memiliki budi pekerti yang luhur dan sikap saling menyayangi serta menghargai sesama.

Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa,  siapa pun itu bisa menjadi seorang pemimpin, tetapi dengan menganut aturan–aturan yang telah ada dan tetap mengedepankan sikap tangung jawab dalam mengemban setiap tugas.

Novita Sari (Al-Ittihad)
Dari hal ini semoga kita bisa menjadi seorang pemimpin, meskipun tidak untuk semua orang tetapi pemimpin untuk memimpin langkah menuju jalan yang lurus dan di ridhoi oleh Allah SWT.    

*) Siswa kelas XII MA Unggulan Ulumiyyah Kebonharjo.                                                                             

Tidak ada komentar:

Posting Komentar