![]() |
Ustadz Da'in Munthoha |
Al-Ittihad – Sekilas dari mimic wajahnya, ustadz yang satu ini terlihat pemarah. Namun anggapan itu salah. Ternyata ustadz yang terkenal kedisiplinannya itu bersifat humoris dan baik hati.
Hal itu terlihat pada saat ia menghukum siswa bermasalah. Hukuman yang ia berikan itu tidak pernah mencerminkan kekerasan. Paling banter, siswa yang bermasalah dengan aturan hanya diminta untuk membersihkan area sekolah.
Ustadz itu bernama Da’in Muthoha S.E. Guru olahraga sekaligus pengajar IPS di MTs Ulumiyyah Kebonharjo ini adalah putra tunggal dari pasangan Bapak Warsidi dan Ibu Karsini. Ia sangat menggemari olahraga.
Selain untuk refreshing setelah lelah mengajar, olahraga ia gunakan sebagai kegiatan untuk kebugaran tubuh. Maklum, saja ustadz kelahiran 1 Maret 1994 ini memang tergabung dalam klub bola voly kampungnya.
Soal pengalaman organisasi, ustadz yang tinggal di Desa Bader Kecamatan Jatirogo ini adalah gudangnya. Ia sudah pernah terjun di berbagai organisasi, mulai dari OSIS, Dewan Ambalan, dan saat ini Saka Wirakartika. Ia juga merupakan pembina OSIS MTs Ulumiyyah.
Satu hal yang saat ini dalam proses untuk diwujudkan adalah menjadi seorang entrepreneur sejati. Menurut ustadz yang masih melajang ini, entrepreneur adalah profesi yang sangat mulia. Sebab, dari profesi tersebut akan muncul lapangan pekerjaan yang secara otomatis menyedot pekerja-pekerja lainnya.
“Alasan lainnya mengapa saya ingin menjadi entrepeneur adalah karena seorang entrepreneur sudah pasti akan sealu berpikir. Pikiran akan selalu hidup karena berusaha,” kata alumnus SMAN 1 Jatirogo ini.
Saat ini, jalan untuk merintis menjadi entrepreneur sejati sudah dilakukan. Selain mengajar, ia juga menjalankan usaha ternak kambing etawa di rumahnya. Tak tanggung-tanggung, sudah belasan kambing etawa yang saat ini menjadi tumpuannya mewujudkan cita-cita sebagai entrepreneur sejati.
Demi cita-citanya itu, Ustadz Dain sama sekali tidak merasa malu harus mencari rumput untuk pakan kambing etawa miliknya. Semau itu ia lakukan setelah ia menyelesaikan tanggungjawabnya mengajar di MTs Ulumiyyah.
“Saya senang mengajar di MTs Ulumiyyah, karena merasa semakin dekat dengan agama. Jadi, tidak masalah jika setelah mengajar harus mencari pakan ternak. Itu sudah bagian dari proses mewujudkan cita-cita,” pungkasnya. (Alfina/Ida-MTs/Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar